Setelah Ditinggal Nikah 5 Kebahagiaan yang Didapat

TIDAK terhitung banyak orang yang pergi dalam mejalankan kehidupan kita namun memiliki peran yang berbeda didalam hati. Termasuk mantan atau kekasih yang meninggalkan kita untuk menikah dengan orang lain. Terkesan biasa bagi yang ninggalin tapi terkesan luar biasa (sakit termata luar biasanya) bagi yang ditinggalkan.

Tinggal nikah oleh kekasih atau mantan mungkin hal yang di alami tak segelintir orang. Tapi hanya orang kuat yang siap menerima kenyataan tersebut, terlebih jika masih cinta. Biasanya, urusan ditinggal nikah lebih sering bermasalah pada perempuan karena perempuan itu mudah menerima susah lupa sementara bagi pria, sulit menerima tapi mudah lupa, kebanyakan seperti itulah.

Akui saja, hal tersebut membuat hati kita remuk tetapi dibalik itu semua, ada 5 kebahagian yang didapat setelah ditinggal nikah:

1. Tuhan mematahkan hatimu sekarang

Tuhan lebih tahu sekenario kehidupan kita. Karena, Dialah kita bisa ada disini sambil baca artikel ini. Urusan patah hati mungkin hampir di alami oleh semua remaja, baik itu status pacaran, sahabatan atau bahkan berteman. Karena sesungguhnya patah hati itu luas persepsinya. Tapi perihal pacaran atau mantan urusan lain, sadarilah orang yang sedang dipatahkan hatinya sedang disayang Tuhan. Tuhan tidak mau kita memaksakan keadaan juga tidak ingin kita bersanding dengan orang yang bukan level kita.

2. Masih banyak “PR” yang harus dikejar

Usia yang tergolong muda, rentang 18-22 tahunan masih banyak tugas di bahu kita seperti membahagiakan diri sendiri dan membahagiakan orang lain. Hal ini tentu saja butuh proses dan disiplin, dibanding hanya meratapi kepergiannya dan kita terjebak di satu titik. Alangkah kerennya kalau membuat karya setelah ditinggalkan nikah atau membenahi diri. Bukan untuk pamer seperti “Ini loh gw lebih baik setelah lo pergi” tapi memperbaiki kualitas diri sendiri untuk kepentingan diri sendiri, kualitas diri yang telah dibenahi akan didekatkan oleh jodoh. Amin.

3. Lebih bahagia dan lebih intelektual

Selama menjalin hubungan dengan kamu, dia kerap mengekang agar kamu bisa terbang dan menorehkan karya di muka bumi ini atau justru dia melakukan tindakan ekstrim yang nyaris membuat kamu depresi (yang kamu anggap ungkapan sayang) contohnya, melarang kamu bergaul dengan lawan jenis, tidak mendukung cita-citamu atau justru selalu protes saat kamu menekuni salah satu bidang favoritmu. Ketahuilah, bahwa ditinggal dia menikah adalah kenikmatan luar biasa. Bagaimana tidak, kamu sekarang bisa lebih bahagia dan menorehkan karya intelektual dari otak cerdasmu dibanding harus selalu menuruti kemauannya.

Dia jodoh atau bukan? Gampang! Jodoh itu cerminan diri. Jika kita baik maka jodoh kita pun akan baik begitu sebaliknya. Sejujurnya pacaran itu harusnya tidak ada, karena hanya terikat oleh ucapan bukan tindakan. Kalau dia berkata “Aku cinta kamu” kenapa dia justru tidak datang melamar? Atau membicarakan layaknya orang dewasa? Mengapa justru terjebak dalam ilusi bernama ‘pacaran’?

4. Sadar diri dan mau membersihkan diri

Bersuci bukan hanya saat menjalankan ibadah tapi juga menyegar dan memperbaiki lagi apa yang selama ini kurang. Membersihkan diri dari prasangka dan rasa dendam. Jujur saja, ditinggal nikah pasti akan membawa dendam (survey dari beberapa orang yang aku kenal) dan sebelum menjadi bumerang bagi kehidupan selanjutnya, kita bisa memiliki kesempatan bersuci.

5. Hidup terus berjalan dan kamu bersiap menyambut tujuan baru

Hilang dendam, iri dan semacamnya. Kamu justru harus bersyukur karena ternyata tanpanya hidup kamu masih berjalan meski sempat terjatuh. Kamu yang sedang patah hati dan ditinggal nikah, siap menyambut hari baru dengan tujuan dan mimpi baru tanpa perlu bayang-bayang dia lagi. Bukan hanya sekadar pembenaran, kamu sendiri harus mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Hidup terus berjalan meski kamu pernah terluka.

Kamu sendiri yang menentukan apakah akan memilih bahagia atau tidak. Keberadaan orang yang hilir mudik dalam kehidupan kamu, ada bukan untuk dilupakan tapi untuk diterima. Disyukuri dia pernah hadir, kesedihan yang kamu alami dan jatuh bangunnya kamu. Pada akhirnya, semua tentang melepaskan dan merelakan. Ikhlaskan orang yang ditakdirkan bukan untuk kamu, berdamailah dengan diri sendiri dengan begitu kamu sudah bersiap menuju episode kehidupan yang lebih cerah.

Post Author: freely syitara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *