Jangan Terlalu Baik…

BEGITU kata mereka, “Mereka cuma datang disaat butuh. Nanti kamu dimanfaatkan,” sambung mereka.

Sebelum kamu mengengguk setuju, aku ingin bilang sesuatu.

You do you.

Tetapi, kali ini, dengan prinsip yang baru.Tidak lagi kamu berbuat kamu karena peduli. Well, that a factor, tetapi jangan jadi motif utama. Karena, dulu, kamu pernah begitu peduli. Dan, atas dasar itu, kamu berbuat baik. Tetapi, seiring waktu berlalu, kamu dicampakkan.

Tidak lagi kamu berbuat baik karena rasa sayang. Well that, to, is a factor, tetapi jangan jadi motif utama. Karena, dulu, kamu pernah menyayangi seseorang. Dan, atas dasar itu, kamu berbuat baik untuknya. Tak peduli salah atau benar, kamu ikuti maunya. Karena takut ditinggalkan. Dan, seiring waktu berlalu, kamu…., ya, ditingalkan.

Memang, hati ini selalu mengharapkan balasan. Tak ada balasan, tak ada motivasi. Manusiawi. Mengharapkan balasan adalah lumrah. Maka, haraplah balasan dari yang lebih pasti, daripada balasan-balasan manusia yang tak pernah sesuai.

Kali ini, kamu, berbuat baiklah karena mengharapkan kasih sayang Allah, berbuat baiklah karena mengharapkan pahala dari Allah, berbuat baiklah karena mengharapkan surga.

Dan, berbuat baiklah kepada orang-orang yang memang layak diperlakukan baik. Somehow, our hearts know who deserves it. Jangan lupa niat yang benar, cara ysng benar.

Biar hati ini tenang. Dan, setiap kali hendak melakukan kebaikan, akan ada suara-suara dalam kepalamu, yang merayumu dengan imaji-imaji balasan baik dari manusia. Maka, senantiasa ingatkan hatimu,”Ini untuk Allah. Ini untuk Allah. Tidak aku harapkan balasan darinya, melainkan balasan dari Allah semata. Dan, mudah-mudahan, Allah menerima kebaikanku ini.”

You’ll feel something

 

from: alvisyrn

Post Author: freely syitara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *